Senin, 21 April 2014

Upacara Pernikahan Adat Jaawa

Sebelum pernikahan biasanya ada beberapa tahap yang dilakukan, yaitu:
1. Pasang Tratag dan Tarub
 Tarub berarti hiasan dari janur kuning atau daun kelapa muda yang di rangkai dan dipasang di sisi tratag serta ditempelkan pada pintu gerbang tempat resepsi agar terlihat meriah. hal ini menandakan secara resmi bahwa akan dilaksanakan pernikahan.
2. Kembar Mayang
kembar mayangdisebut Sekar Kalpataru Dewandaru, lambang kebahagiaan dan keselamatan. Bila acara sudah selesai, kembar mayang akan dibuang di perempatan jalan, sungai, atau laut agar kedua mempelai selalu ingat asal muasalnya .
3.Pasang Tuwuhan (Pasren)
Tuwuhan atau tumbuh-tumbuhan yang melambangkan isi alam semesta memiliki makna tersendiri dalam budaya Jawa,biasanya dipasang di pintu masuk tempat duduk pengantin atau disamping koade.
4. Siraman
Upacara Siraman mengandung arti memandikan calon pengantin yang disertai dengan niat membersihkan diri agar menjadi bersih dan suci lahir dan batin. Tahapan-tahapannya antara lain; calon mempelai mohon doa restu kedua orangtuanya, lalu mereka (calon mempelai pria dan wanita) duduk di tikar pandan, kemudian disiram oleh pinisepuh, orangtua, dan orang lain yang ditunjuk. Terakhir, calon mempelai disiram air kendi oleh bapak ibunya sambil berkata "Niat Ingsun ora mecah kendi nanging mecah pamore anakku wadon" dan kendi kosongnya dipecahkan ke lantai.
5. Midodareni
Upacara Midodaren berarti menjadikan sang pengantin perempuan secantik Dewi Widodari. Orangtua pengantin perempuan akan memberinya makan untuk terakhir kalinya, karena mulai besok ia akan menjadi tanggung jawab sang suami.
6.Selametan
Berdoa bersama untuk memohon berkah keselamatan menyongsong pelaksanaan ijab kabul dan akad nikah. 
7. Nyantri atau Nyatrik
Upacara penyerahan dan penerimaan dengan ditandai datangnya calon pengantin pria berserta pengiringnya. dan mohon untuk di ijabkan,biasanya oleh orang tua pria dari si wanita,ketika ijab kobul berlangsung, wanita berada di ruangan lain,ketika ijab kobul sudah selesai,pengantin di pertemukan.

tahapan-tahapan tersebut sudah merupakan aturan yang tidak bisa di rubah atau di langgar,bagi yang masih menggunakan adat jawa,atau orang kejawen asli.

terimakasih!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar