Senin, 21 September 2015

Tugas Tambahan Telaah Kurikulum (tgl 21 Sept 2015)



Struktur kurikulum Salah satu SMP di Indonesia
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII
VIII
IX
A. Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
4
4
4
4.   Bahasa Inggris
4
4
4
5.   Matematika
4
4
4
6.   Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
7.   Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
B. Muatan Lokal



– Bahasa Sunda
2
2
2
– Tata Boga
2
2
2
– Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
2
2
2
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
2*)
–   Bimbingan Karir ( Melalui Pend. BK )



–    Ekstrakurikuler
  • Kepramukaan
  • Sepak Bola dan Bola Volly
  • PMR
  • Pencak Silat
  • Pemantapan Calistung Bagi Kls 7
  • Pembiasaan Tadarus Pagi



Jumlah
32+ 4
32+ 4
32+ 4

Kita akan membahas alokasi waktu yang sudah disediakan untuk mata pelajaran seni budaya,di atas sudah saya bold,italic dan underline. Mata pelajaran seni budaya sering disebut-sebut sebagai mata pelajaran pelengkap saja,jika kita melihat alokasi waktu yang disediakan hanya 2 jam,mungkin tidak cukup untuk mengasah kreatifitas,banyak orang yang beranggapan bahwa seni tidak hanya di sekolah,diluarpun bisa kita sendiri berkesenian,oleh karena itu waktu yang disediakan di sekolah hanya 2 jam,namun berkesenian yang mendapat bimbingan hanya di sekolah,jika siswa ingin mengembangkan kreatifitasnya,maka juga harus dapat bimbingan,oleh karena itu harusnya waktu untuk mata pelajaran seni budaya di perlukan lebih lama. Setidaknya setara dengan waktu mata pelajaran yang lain,yang sekarang dianggap unggul,karena pada dasarnya,pinter di seni itu juga merupakan prestasi yang luar biasa,itu yang perlu digaris bawahi.
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk   masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1.   Agama dan Akhlak Mulia
  1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
  2. Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan
  3. Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
  4. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif  dan santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
  5. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya
  6. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab
  7. Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran agama
2.  Kewarganegaraan dan Kepribadian
  1. Menerapkan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
  2. Mematuhi aturan-aturan sosial, hukum dan perundangan
  3. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional
  4. Memanfaatkan lingkungan  secara bertanggung jawab
  5. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
  6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
  7. Menunjukkan sikap  percaya diri
  8. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
  9. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
  10. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
  11. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, dan aman dalam kehidupan sehari-hari
  12. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
  13. Menghargai adanya perbedaan pendapat
  14. Menghargai karya seni dan budaya nasional Indonesia
3.  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  1. Mencari dan menerapkan informasi secara logis, kritis, dan kreatif
  2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif
  3. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
  4. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
  5. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
  6. Memanfaatkan lingkungan  secara bertanggung jawab
  7. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
  8. Menerapkan hidup bersih, sehat bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
  9. Memiliki keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris sederhana
  10. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah
4.   Estetika
  1. Memanfaatkan lingkungan  untuk kegiatan apresiasi seni
  2. Menghargai  karya seni, budaya, dan keterampilan sesuai dengan kekhasan lokal
  3. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni
5.   Jasmani, Olah Raga,  dan Kesehatan
  1. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang dengan memanfaatkan lingkungan  secara bertanggung jawab
  2. Mencari dan menerapkan berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang.
Estetika (seni budaya)
Untuk Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) seni budaya,sudah digaris bawahi,
1.       Memanfaatkan lingkungan  untuk kegiatan apresiasi seni
Untuk yang pertama,bisa dilakukan dengan alokasi waktu  2 jam sudah lumayan cukup,dan bisa di terapkan di sekolah mana saja.
2  Menghargai  karya seni, budaya, dan keterampilan sesuai dengan kekhasan lokal
            Menghargai karya seni ,jika sebuah sekolah berada di wilayah tertentu dan jauh dari kata lingkungan seni atau daerah maju,jika hanya berpatokan pada buku tanpa apresiasi langsung ke daerah sangat sulit bagi perkembangan siswa,dan dengan alokasi waktu 2 jam,sangat terbatas.
3.      Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni
Ini lumayan sulit untuk anak SMP,tidak semua menyukai membaca dan menulis,untuk hal ini butuh bimbingan khusus seorang guru,

Tugas Pengembangan Peserta Didik (tgl 22 sept 2015)



Motorik Anak
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Dan patut diingat, perkembangan setiap anak tidak bisa ama, tergantung proses kematangan masing-masing anak.
Perkembangan fisik motorik pada anak dapat ditandai dari pertumbuhan fisiknya yang meliputi peningkatan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan tonus otot. Pertumbuhan fisik anak perlu dicermati. Sebab, kurang optimalnya pertumbuhan fisik dapat menjadi pertanda ada sesuatu pada diri anak. Umumnya orangtua diberikan catatan untuk mendata pertumbuhan anaknya dan lembaran ini telah disediakan oleh dokter atau rumah sakit tempat melakukan konsultasi. Khusus untuk berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala dapat dipantau pertumbuhannya melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS tersebut dapat dibawa pulang karenanya setiap konsultasi hendaknya selalu dibawa.

motoric halus muncul dalam kegiatan menggambar,namun kurang mendapat perhatian,kegiatan menggambar pada umumnya hanya dipandang sebagai mengisi waktu luang buat anak,dianggap perilaku merusak,mengotori dinding,mengotori lantai dan sebagainya. Belum nampak sebagai gambaran perkembangan anak. Latihan menggambar anak sangat susah mengkoordinasikan mata dan tangan karena gerak motoriknya belum sesuai dengan keinginan.

Variable penilaian gambar anak
1. dari jenis kelamin,
2. usia (mental fisiologis)
3. latar belakang keluarga,lingkungan sekitar dan sekolah.

Anak yang menjadi korban bullying harus segera ditangani psikolog. Tanpa bantuan dari psikolog anak bisa menjadi individu yang traumatik. Anak pun bisa terpicu menjadi individu pendendam.

Ada banyak hal yang memicu anak dengan pelaku kekerasan atau bullying. Sosiolog hukum UI, Bambang Widodo, mengatakan salah satu cara menghindari anak dari kekerasan seperti itu adalah dengan membatasinya dari siaran media yang cenderung penuh kekerasan.

Menurut Bambang, peran media cukup besar untuk membuat anak menjadi sosok yang agresif. Karena gambar-gambar dapat dengan mudah diserap anak untuk ditiru.

Jadi acara yang bersifat kekerasan, sebaiknya diganti dengan tontonan bersifat edukasi atau kemanusiaan. Sehingga apa yang ditiru anak di ruang sosialnya bersifat positif.

Kamis, 17 September 2015

Tugas Profesi Pendidikan (19 Agustus 2015)

 Pengertian Profesi,Profesional,
Profesionalitas,dan Profesionalisasi

Profesi


Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik

  Profesional 


Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya.

“Professional” mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Penyandangan dan penampilan “professional” ini telah mendapat pengakuan, baik segara formal maupun informal.

Kata profesional berasal dari profesi yang artinya menurut Syafruddin Nurdin, diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai prangkat dasar untuk di implementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.

Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
 
Profesionalitas


Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar-benar menguasai, sungguh-sungguh kepada profesinya.

“Profesionalitas” adalah sutu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya.


     Profesionalisasi


Profesionalisasi” adalah sutu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.