Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata
pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap
jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan
lapangan kerja. Sedangkan menurut Hilda Taba (1962), Kurikulum sebagai a
plan for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh
siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen
tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di sekolah.
Perbedaan ruang lingkup
kurikulum juga menyebabkan berbagai perbedaan dalam definisi. Ada yang
berpendapat bahwa kurikulum adalah “statement of objectives” (McDonald;
Popham), ada yang mengatakan bahwa kurikulum adalah rencana bagi guru untuk
mengembangkan proses pembelajaran atau instruction (Saylor, Alexander,dan
Lewis, 1981) Ada yang mengatakan bahwa kurikulum adalah dokumen tertulis yang
berisikan berbagai komponen sebagai dasar bagi guru untuk mengembangkan
kurikulum guru (Zais,1976:10). Ada juga pendapat resmi negara seperti yang
dinyatakan dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa
kurikulum adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaranserta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untukmencapai tujuan pendidikan tertentu” (pasal 1 ayat
19).
Komponen-Komponen Kurikulum
Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan
arah atau hasil yang diharapkan. Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum
erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat.
Bahkan, rumusan tujuan yang menggambarkan suatu masyarakat yang di cita – citakan,
misalkan, filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia adalah
pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah
terbentuknya masyarakat yang pancasilais. Dalam skala mikro, tujuan kurikulum
berhubungan dengan misi dan visi sekolah serta tujuan yang lebih sempit,
seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses pembelajaran.
Komponen Isi/ Materi Pelajaran
Isi kurikulum merupakan komponen
yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi
kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan
atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap materi
pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi
maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang
ditentukan.
Komponen Metode/ Strategi
Strategi dan metode merupakan
komponen ketiga dalam pengembangan kurikulum. Komponen ini merupakan komponen
yang memiliki peran yang sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi
kurikulum. Bagaimana bagus dan idealnya tujuan yang harus dicapai tanpa
strategi yang tepat untuk mencapainya, maka maka tujuan itu tidak mungkin dapat
tercapai. Strategi meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan pendapat diatas, T. Rajakoni
mengartikan strategi pembelajaran sebagai pola dan urutan umum perbuatan
guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kurikulum. Melalui evaluasi, dapat ditentukan nilai dan arti
kurikulum sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah suatu kurikulum perlu
dipertahankan atau tidak, dan bagian – bagian mana yang harus disempurnakan.
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan. Dalam
konteks kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang
telah ditetapkan telah tercapai atau belum, atau evaluasi digunakan sebagai
umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan. Kedua fungsi tersebut
menurut Scriven (1967) adalah evaluasi sebagai fungsi sumatif dan evaluasi
sebagai fungsi formatif. Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan
pencapaian tujuan dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu tes dan nontes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar