Sejarah Kurikulum Indonesia sebelum kurikulum 1968
2.1.
Sejarah Kurikulum
Secara
Umum kurikulum diartikan sebagai mata pelajaran yang di ajarkan disekolah.
Kurikulum juga diartikan sebagai suatu rencana yang sengaja dirancang untuk
mencapai sejumlah tujuan pendidikan.
Pengertian
kurikulum menurut para pakar pendidikan sebagai berikut :
1.
Franklin
Bobbt (1918)
Kurikulum
adalah susunan pengalaman belajar terarah yang digunakan oleh sekolah untuk
membentangkan individual anak didik
1.
Hollins
Caswell (1935)
Kurikulum
adalah susunan pengalaman yang digunakan guru sebagai proses dan prosedur untuk
membimbing anak didik menuju kedewasaan
1.
Ralph
Tyler (1857)
Kurikulum
adalah susunan pengalaman belajar yang direncanakan dan diarahkan oleh sekolah
untuk mencapai tujuan pendidikan
1.
Robert
Gagne (1967)
Kurikulum
adalah suatu rangkaian unit materi belajar yang disusun sedemikian rupa
sehingga anak didik dapat mempelajarinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya
1.
Michael
Schiro (1978)
Kurikulum
adalah sebagai proses pengembangan anak didik yang diharapkan terjadi dan
digunakan dalam perencanaan
Jadi
Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan
tentang urutan isi, serta proses pendidikan.
Isi kurikulum 1947
Kurikulum pada masa kemerdekaan,namanya Rencana Pelajaran
1947.Rencana Pelajaran 1947 baru dilaksanakan sekolah-sekolah pada 1950.
Sejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum
1950. Bentuknya memuat dua hal pokok:
a. Daftar
mata pelajaran dan jam pengajarannya
b. Garis-garis
besar pengajaran (GBP)
Rencana Pelajaran 1947 mengurangi
pendidikan pikira dalam arti kognitif, namun yang diutamakan pendidikan watak
atau perilaku, meliputi :
a. Kesadaran
bernegara dan bermasyarakat
b. Materi
pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari
c. Perhatian
terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.
KURIKULUM
TAHUN 1964 (RENTJANA PENDIDIKAN 1964)
Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah
menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama Rentjana
Pendidikan 1964. Isu yang berkembang pada rencana pendidikan 1964 adalah
konsep pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, dan produktif. Konsep
pembelajaran ini mewajibkan sekolah membimbing anak agar mampu memikirkan
sendiri pemecahan persoalan (problem solving). Rencana Pendidikan 1964
melahirkan Kurikulum 1964 yang menitik beratkan pada pengembangan daya cipta,
rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian dikenal dengan istilah Pancawardhana.
Disebut Pancawardhana karena lima kelompok bidang studi, yaitu:
1.
Kelompok perkembangan moral
2.
Kecerdasan
3.
Emosional/artisitk
4.
Keprigelan (keterampilan), dan
5.
Jasmaniah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar