Petik laut ini biasa dilakukan oleh Para nelayan untuk mengucap syukur atas hasil laut yang di berikan untuk menghidupi keluarga mereka,adat ini sudah di lakukan turun temurun dan sudah merupakan pakem. banyak ritual yang harus di lakukan dalam petik laut ini,dan tidak boleh di langgar.Upacara ini merupakan Upacara tahunan yang di selenggarakan setiap 1 suro dalam penanggalan Jawa .
berbagai sessaji yang di persembahkan dalam upacara petik laut ini. saat pelarungan sesaji ke tengah laut, sesaji itu disatukan dalam sebuah perahu kecil. Isinya macam-macam, namun yang paling menonjol adalah kepala sapi. Sebelum dilarung, sesaji itu telah melalui serangkaian ritual.Ritual berupa bacaan-bacaan doa yang biasanya di banya oleh petua nelayan, Perahu sesaji diturunkan kelaut beramai-ramai kemudian dilarung ketengah dan ditenggelamkan. jika sesaji ini sampai kepinggir, masyarakat beranggapan bahwa sesaji ini tidak diterima oleh ratu laut. dan dikembalikan kepada masyarakat.sesaji ini tidak hanya berupa makanan dan bunga saja,bahkan ada emas yang di ikut sertakan dalam sesaji,biasanya emas ini hampir 1 ons dan bahkan lebih. ini sudah merupakan tradisi turun menurun.
tidak hanya pelepasan sesaji ke tengah laut, namun ritual ini masih terus dilaksanakan dengan pertunjukan wayang,perlombaan,dll.
Tradisi tersebut juga diyakini mampu membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi nelayan yang ditandai melimpahnya ikan (hasil laut). Jadi tidak heran lagi jika dalam upacara pelarungan sesaji ketengah laut saat itu juga diikuti ratusan kapal nelayan.
tradisi isi sudah merupakan pakem yang tidak bisa di langgar, apalagi untuk daerah yang de kelilingi laut seperti situbondo,banyuangi,dan lainnya.
tujuan acara ini tetap untuk mensyukuri pemberian yang maha kuasa, namun menurut orang terdahulu,laut itu ada yang menjaga,yaitu ratu laut,sudah sepantasnya kita mengucapkan terimakasih juga kepada ratu laut yang sudah menjaga.
Teimakasih!!