. 1. IQ (Intelligence Quotients)
IQ Ialah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk
menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, pemahaman
gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. Anggapan awal bahwa IQ adalah
kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan tak dapat berubah adalah salah, karena
penelitian modern membuktikan bahwa kemampuan IQ dapat meningkat dari proses
belajar.
Kecerdasan ini pun tidaklah baku untuk satu hal saja, tetapi
untuk banyak hal, contohnya ; seseorang dengan kemampuan mahir dalam bermusik,
dan yang lainnya dalam hal olahraga. Jadi kecerdasan ini dari tiap - tiap orang
tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama lainnya.
Tes
intelegensi yang diberikan di sekolah terbagi atas dua kelompok yaitu tes
intelegensi umum (General Ability test) dan tes intelegensi khusus (Spesific
Ability Test / Spesific Aptitude Test). Di dalam tes intelegensi umum disajikan
soal-soal berpikir di bidang penggunaan bahasa, manipulasi bilangan dan
pengamatan ruang. Sedangkan di dalam tes intelegensi khusus menyajikan
soal-soal yang terarah untuk menyelidiki apakah siswa mempunyai bakat khusus di
suatu bidang tertentu, misalnya di bidang matematika, di bidang bahasa, di bidang
ketajaman pengamatan dan lain sebagainya.
2.
EQ (Emotional Quotients)
Kecerdasan
emosional (bahasa
Inggris: emotional quotient, disingkat EQ) adalah kemampuan seseorang
untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan
orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu
pada perasaan terhadap informasiakan
suatu hubungan. Sedangkan,
kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang
valid akan suatu hubungan. Kecerdasan emosional (EQ)
belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ). Sebuah
penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting
daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusiterhadap
kesuksesan seseorang.
Menurut Howard
Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional
seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki
kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan
orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk
memotivasi diri.
Kecerdasan emosional adalah
kemampuan pengendalian diri sendiri,semangat, dan ketekunan, serta kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan
untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan,
mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan
berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk
memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan
konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.
3.
SQ (Spiritual Quotients)
Kecerdasan
spiritual (bahasa
Inggris: spiritual quotient, disingkat SQ) adalah kecerdasan jiwa yang membantu
seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan
kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif. SQ
merupakan fasilitas yang
membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan
berdamai dengan persoalannya itu. Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan
dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk
penerapan nilai dan makna.
Kecerdasan
spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang
untuk bersikap fleksibel dan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu
menghadapi penderitaan dan
rasa sakit,
mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu
mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai
hal, mandiri,
serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya.
Perlu
dipahami bahwa SQ tidak mesti berhubungan dengan agama, Kecerdasan spiritual
(SQ) adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membangun dirinya
secara utuh. SQ tidak
bergantung pada budaya atau nilai. Tidak mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi
menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri. kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita
kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna
yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh
ketenangan dan kedamaian hati. Kecerdasan spiritual membuat individu mampu
memaknai setiap kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan umat manusia dan
Tuhan yang sangat dicintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar