Periode ini
berlaku bagi anak berusia 7 sampai 9 tahun. Sejalan dengan tahap perkembangan
anak, pada akhir tahap ini perkembangan akal sudah mulai mempengaruhi gambar
anak. Anak sudah mulai menggambar obyek dalam suatu hubungan yang logis dengan
gambar lain. Konsep ruang mulai nampak dengan adanya pengaturan antara hubungan
obyek dengan ruang, gambar mulai realistis, mulai mengarah ke bentuk-bentuk
yang mendekati kenyataan. Ciri utama gambar anak pada fase ini adalah adanya
garis dasar yang merupakan tempat obyek atau benda-benda berdiri, merupakan
suatu perkembangan yang wajar. Muncul gejala yang disebut “folding over”, yakni
cara menggambar obyek tegak lurus pada garis dasar, meskipun obyek akan nampak
terbalik. Ciri lainnya, adanya gambar yang disebut “sinar X” (X-ray), yakni
gambar yang berisi benda atau obyek lain dalam suatu ruang yang sebenarnya
tidak kelihatan. Gambar dibuat berdasarkan ide anak itu sendiri, misalnya
gambar rumah yang kelihatan bagian dalamnya seolah-olah rumah tersebut terbuat
dari kaca bening. Warna mulai obyektif, artinya anak menyadari adanya hubungan
antara warna dengan obyek. Ciri lain yang kurang menguntungkan, gambar nampak
lebih kaku. Anak cenderung mencontoh gambar orang lain, hal ini karena
berkembangnya sifat kooperatif di antara mereka.
Konsep bentuk
mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk.
Gambar masih tetap berkesan
datar dan berputar atau rebah (tampak pada
penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan badan
jalan, bagian kiri rebah ke kiri, bagian kanan
rebah ke kanan). Pada perkembangan selanjutnya
kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak (base line).
Penafsiran
ruang bersifat subjektif, tampak pada
gambar “tembus pandang” (contoh: digambarkan
orang makan di ruangan, seakan-akan dinding
terbuat dari kaca). Gejala ini disebut
dengan idioplastis (gambar terawang, tembus
pandang). Misalnya gambar sebuah rumahyang seolah-olah
terbuat dari kaca bening, hingga seluruh isi di dalam
rumah kelihatan dengan jelas.
Berdasarkan pengamatan hasil karya gambar anak SD kelas I dapat disimpulkan ciri-cirinya sebagai berikut :
1.
Belum
ada kesadaran ruang objek, yang mereka gambar terkesan tegak lurus atau datar
dan terkesan tidak memiliki ruang. Hal ini terlihat pada gambar halaman 1-5.
·
Pada
halaman 1 gambar terkesan tidak padu contohnya pada gambar pohon kelapa di
sebelah gunung dengan gambar pohon mangga karena besarnya sama.
·
Pada
halaman 2 dan 3 gambar rumah terlihat tegak lurus dan kesannya datar.
·
Pada
halaman 4 gambar rumah terlihat hampir separuh gunung sehingga terkesan datar
dan tidak padu.
·
Pada
halaman 5 gambar rumah terlihat tegak lurus pada jalan, sehingga jalan tersebut
terkesan seperti tangga/tembok. Hal ini dikarenakan siswa belum memiliki
kesadaran ruang objek.
2.
Ukuran
objek tidak proporsional antara 1 dengan yang lainnya.
·
Pada
halaman 4 gambar rumah terlihat hampir separuh gunung sehingga terkesan datar
dan tidak padu.
3.
Cenderung
menggunakan warna-warna yang mencolok
·
Pada
halaman 1, gambar gunung warnanya biru muda.
·
Pada
gambar halaman 2, 3, dan 5, gambar rumah atau sekolah berwarna kuning.
4.
Segi
perspektif belum ada, yang terlihat pada halaman 1-5.
5.
Sudah
mampu menggambar suatu bentuk geometris contohnya persegi panjang.
6.
Merupakan
curahan dari perasaannya dan kreasi dari imajinasinya.
Berdasarkan pengamatan hasil karya gambar anak SD kelas II dapat
disimpulkan ciri-cirinya sebagai berikut :
1.
Konsep
bentuk mulai tampak lebih jelas. Pada gambar halaman 6-10.
2.
Kesadaran
ruang mulai muncul.
3.
Gambar
masih terkesan datar.
4.
Warna
pada gambar sudah tampak padu. Pada halaman 6-10
Tetapi, pada
gambar anak kelas 3 pada halaman 11 ditemukan ciri-ciri seperti gambar anak
kelas II.
Berdasarkan pengamatan hasil karya gambar anak SD kelas III dapat
disimpulkan ciri-cirinya sebagai berikut :
1.
Masih
belum memiliki kesadaran ruang yang mana seharusnya pada usia ini anak sudah
mulai memiliki kesadaran ruang terlihat pada gambar halaman 11-15.
2.
Cenderung
mengulang-ulang bentuk yang sudah mereka gambar, dalam hal ini terlihat persegi
empat banyak diulang pada gambar halaman 12.
3.
Gambar
merupakan curahan perasaannya, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah awan
terlihat pada gambar halaman 11,12.
4.
Mulai
mengeksplorasi lingkungan yang mana hal ini terlihat pada gambar anak yang
menggambar tata kota pada gambar halaman 12.
5.
Mulai
memahami tentang perspektif, yang mana terlihat pada gambar pohon yang letaknya
jauh terlihat lebih kecil daripada ukuran rumah pada gambar halaman 14.
contoh gambar massa bagan
gambar(http://pandeputudarmayana.blogspot.co.id/2015/06/tugas-10-fenomena-seni-rupa-anak-anak.html)
http://nay-hyukvie.blogspot.co.id/2013/06/karakteristik-seni-rupa-anak.html
http://helgapanda.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-seni-rupa-anak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar